Rabu, 12 Juni 2013

Periode laten atau pra-persalinan.



Kala 1 Laten:

- Rahim mulai berkontraksi atau mengencang secara berkala yang disebut juga “kenceng – kenceng”.

- Kontraksi makin lama makin terasa sakit, tidak seperti “konraksi palsu” atau disebut BRAXTON HICKS yang biasanya timbul pada kehamilan 6 bulan sampai 9 bulan dan kontaksi tidak teratur dan tidak sakit. Pada fase ini kontraksi pada fase laten, frekwensi intensitasnya kurang dari 40 detik.jadi setiap kontraksi dalam 10 menit,kurang dari 40 detik

- Fase ini juga sering disertai rasa mual dan nyeri dibagian pinggang sampai perut bagian bawah. Itu berarti ibu mulai memasuki proses persalinan.

- Pada fase ini pembukaan yang terjadi antara 0-3 cm

- Hal ini berlangsung cukup lama, bisa sampai 14 jam.bahkan bila dimulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2 cm berlangsung selama 24 – 48 jam.

Kala 1 Aktif:

- Setelah fase laten, biasanya ibu akan mengalami kala I Aktif,dimulai dari pembukaan 3 sampai pembukaan lengkap ( 10 cm ),yang berlangsung sekitar 3,5 jam pada persalinan anak selnjutnya.

- Kontraksinya dalm 10 menit bisa terjadi lebih dari 40 detik

Fase Transisi:

- Selanjutnya, ibu hamil akan mengalami fase transisi, dimana mulut rahim akan terbuka antara 8-10 cm.

- Kontraksi berlangsung sampai satu setengah menit dan terjadi tiap 2-3 menit

- Pada fase ini, tak jarang ibu merasakan ruh seperti keluar dari tubuh

- Manfaatkan betul antara kontraksi untuk bersantai dan rileks

- Temukan posisi yang nyaman selama kontraksi,tapi ibu jangan sampai mengejan.

Tahap Kedua/ Kala II

- Tahap ini disebut juga Fase mengejan, dimana pembukaan 10 jam atau lengkap bisa berlangsung 1 jam.

- Bila tidak ada hambatan, misal tali pusat melilit atau menutup janin, maka fase ini bisa berlangsung lebih cepat dari tahap sebelumnya.Ada yang 30 menit ada juga yang lebih

- Saat kepala janin sudah sudah diambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagin akan semakin bertambah. Selain itu,Karena desakan kepala janin yang kuat pembungkus air ketuban bisa pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap dan membasahi daerah vagina.Cairan ini sekaligus sebagai pelicin jalan lahir yang memudahkan bayi keluar

- Setelah pembukan benar – benar lengkap dan kepala janin dan kepala janin terlihat dipintu lahir. Maka saat inilah ibu diperbolehkan mengejan.

Tahap Ketiga/ Kala III

- Kepala bayi sudah keluar, kontraksi dirahim menyebabkan ari –ari atau plasenta terpisah dan sebagian plaenta ini mengikuti bayi sampai leher rahim. Pada saat inilah, tahap ketiga persalinan dimulai.

- Pada tahap ini biasanya bagian vagina untuk jalan lahir akan sedikit robek akibar dari desakan bayi atau dibuat oleh penolong agar bayi mudah keluar.

- Setelah tali pusat dipotong dari bayi dan sisa tali pusat dan ari – ari akan dikeluarkan dari rahim

- Pada saat ini, sekitar 150 ml darah akan keluar bersama plasenta. “umumnya pengeluaran plasenta memakan waktu tidak lebih dari 30 menit”. Tapi juga ada sampai sejam.Bergantung anda bersalin secara normal atau adaya penyulit. Banyak wanita terkejut betapa lebih mudah mengeluarkan plasenta daripada mendorong plasenta keluar.

Tahap Observasi/ kala IV

- Fase ini disebut juga sebagai kala IV atau kala nifas. Fase ini terjadi setelah proses persalinan/pengeluaran plasenta sampai 2 jam berikutnya.

- Jadi rahim kembali keposisi kontraksi dan dilihat apakah ada perdarahan sedikit atau banyak setelah persalinan.

- Jika uterus baik, tidak ada perdarahan dari vagina atau dari tempat lain, plasenta dan selaput ketuban harus sudah keluar semua, tensi ibu stabil berarti keadaan ibu baik – baik saja.Jika semua tahap persalinan berjalan dengan baik, Anda pun memasuki kehidupan baru sebagai Ibu .Mukjizat – mukjizat lain siap menanti anda. (M&K 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar